1. Home
  2. Nusarasa

Batagor Ikan Tenggiri, Memahami Kandungan Gizinya

Nusarasa

Sebagai bahan baku batagor, dalam 100 gram ikan tenggiri, terdapat 19 gram makronutrien, termasuk 9 asam amino esensial.

Ikan tenggiri kaya akan asam lemak omega 3 yang menyehatkan.
Ikan tenggiri. (Pixabay/Buy me a coffee)

SOEAT - Sebagai panganan khas Bandung, batagor merupakan hasil olahan ikan tenggiri. Rasa gurih alami ikan membuat rasa batagor kerap memanjakan lidah. Uniknya, sejumlah makanan khas daerah lain di Indonesia juga memakai bahan dasar ikan tenggiri. Sebut saja, pempek, tekwan, bubur ikan, sate lilit yang menggunakan batang serai sebagai tusukannya, dan otak-otak yang digoreng maupun dibakar. 

Ikan tenggiri mudah diolah karena memiliki karakter yang memudahkan memasak. Salah satunya, tekstur daging yang padat, namun lembut, dan tidak mudah hancur. 

Hal ini membuat ikan tenggiri sangat fleksibel untuk diolah dengan beragam teknik. Misalnya digiling, dicacah, disuwir, atau sekadar dipotong ukuran besar. 

Ikan tenggiri cukup mudah ditemukan di pasaran dan harganya terjangkau. Alhasil, ikan tenggiri menjadi pilihan yang populer untuk bahan baku masakan sehari-hari. 

Melansir dari berbagai sumber, sebagai ikan laut, tenggiri memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sebut saja sebagai sumber protein, karena dari 100 gram, terdapat 19 gram makronutrien, termasuk 9 asam amino esensial.

Ikan tenggiri kaya akan asam lemak omega 3 yang menyehatkan.
Ikan tenggiri. (Pixabay/Marc Pascual)

Tak hanya itu, kandungan vitamin B12 juga sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama untuk kesehatan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Kemudian, ikan tenggiri juga mengandung niasin, zat besi, vitamin B6, riboflavin, magnesium, fosfor, folat, dan selenium.

Ikan Tenggiri untuk Demensia dan Alzheimer

Mengonsumsi makanan laut dapat membantu mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia. Ikan menyediakan EPA dan DHA yang memperbaiki penurunan fungsi kognitif dan demensia pada penderita alzheimer ringan.

Menurut para ahli, mengkonsumsi lemak tak jenuh ganda yang terdapat pada ikan tenggiri dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Sebaliknya, mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dapat menyebabkan diabetes tipe 2. 

Ikan tenggiri kaya akan asam lemak omega 3 yang menyehatkan. Untuk itulah, dianjurkan untuk mengkonsumsi dua kali seminggu untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mencegah penyakit. 

Untuk memastikan keamanan mengkonsumsi ikan tenggiri, kita harus memilih ikan tenggiri segar yang tidak berbau amis atau asam. 

Ikan tenggiri segar memiliki ciri-ciri daging yang padat, mata yang jernih, dan tubuh yang mengilap. Ikan tenggiri segar dapat dijual dalam keadaan beku, tetapi harus tetap segar.

Dengan banyaknya kandungan gizi dan mudah didapat, tak heran jika ikan tenggiri menjadi favorit untuk diolah menjadi beragam makanan. Pada batagor, bahkan ikan tenggiri seperti berjodoh dengan rasa tahu dan kulit pangsit. Nikmat, bukan?***