- Home
- Resepedia
Cara Mengolah Daging Kambing Agar Empuk dan Tidak Bau Prengus untuk Sate
Mengolah daging kambing agar empuk dan bebas bau prengus memang membutuhkan perhatian khusus, tetapi dengan teknik yang tepat, hasilnya akan sepadan.

SOEAT - Bayangkan ini: aroma daging kambing yang baru saja dibakar, asap tipis yang menguar dari bara api, dan bumbu kecap yang meresap sempurna ke dalam serat daging. Ya, sate kambing memang semenggoda itu.
Di balik kelezatannya, ada tantangan besar yang harus diatasi. Tekstur daging bisa menjadi alot dan bau prengus yang sering kali mengganggu kenikmatan, seringkali menjadi hal yang dikeluhkan.
Banyak orang menghindari memasak daging kambing karena takut gagal mengolahnya. Padahal, dengan teknik yang tepat, daging kambing bisa menjadi empuk, juicy, dan bebas bau prengus.
Rahasianya bukan hanya terletak pada pemilihan daging, tetapi juga pada cara mengolahnya. Mulai dari teknik marinasi, penggunaan bahan alami, hingga metode memasak yang benar, semua berperan penting dalam menciptakan sate kambing yang sempurna.
Bagaimana cara mengolah daging kambing agar empuk dan tidak berbau prengus? Mari kita temukan jawabannya.
Pilih Daging yang Tepat
Daging kambing muda lebih direkomendasikan karena seratnya lebih halus dan tidak terlalu berlemak. Bagian terbaik untuk sate adalah paha belakang, has dalam, dan punggung karena memiliki tekstur yang lebih empuk.
Daging kambing muda lebih empuk karena serat ototnya belum sepenuhnya berkembang dan masih dalam tahap pembentukan. Serat yang lebih halus ini membuat tekstur daging lebih lembut dibandingkan kambing yang lebih tua, yang memiliki serat otot lebih padat dan keras.
Namun, ada juga pendapat bahwa daging kambing muda bisa terasa kenyal seperti karet, bukan empuk yang ideal untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, pemilihan usia kambing yang tepat, biasanya sekitar 6-12 bulan, menjadi faktor penting dalam mendapatkan tekstur yang optimal untuk sate atau hidangan lainnya.
Jangan Cuci Daging
Mencuci daging kambing sebelum diolah justru bisa membuat bau prengus semakin kuat. Sebagai gantinya, cukup lap daging dengan tisu dapur atau bilas cepat tanpa merendamnya dalam air.
Mencuci daging sebelum dimasak, terutama untuk sate, juga tidak dianjurkan karena mmembuat daging lebih alot, potensi kontaminasi silang, serta menghilangkan lapisan perlindungan alami. Mencuci daging bisa menghilangkan lapisan ini dan membuatnya lebih rentan terhadap bakteri.
Gunakan Marinasi Alami
Beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk mengempukkan daging sekaligus menghilangkan bau prengus antara lain nanas parut, karena mengandung enzim bromelain yang membantu memecah serat daging.
Bisa juga menggunakan daun pepaya. Daun ini mengandung enzim papain yang berfungsi sebagai pelunak daging.
Air jeruk nipis atau lemon juga bisa digunakan, karena membantu mengurangi aroma prengus dan memberikan kesegaran pada daging.
Teknik Perebusan dan Pemotongan
Metode perebusan dua kali sangat efektif untuk menghilangkan bau prengus. Caranya, rebus daging kambing dalam air mendidih selama 5-10 menit, lalu buang airnya.
Rebus kembali dengan air bersih yang sudah diberi rempah seperti jahe, daun salam, dan serai untuk meningkatkan aroma.
Selain itu, potong daging dengan teknik yang benar. Potong daging melawan arah serat agar lebih mudah dikunyah dan tidak terasa alot saat dimasak.
Gunakan Teknik Pemanggangan yang Tepat
Saat membakar sate, pastikan untuk tidak terlalu lama memanggangnya agar daging tetap juicy. Olesi dengan bumbu kecap secara berkala agar rasa lebih meresap dan tekstur tetap lembut.
Pilih arang yang sudah membara dengan baik, bukan api yang masih menyala. Api yang terlalu besar bisa membuat sate gosong di luar tetapi masih mentah di dalam.
Kemudian, balik sate secara teratur. Jangan biarkan satu sisi terlalu lama terkena panas. Balik sate setiap beberapa menit agar matang merata dan tidak gosong.***