- Home
 - Resepedia
 
Mengapa Teh Putih Lebih Mahal? Inilah Proses Panennya yang Unik
Bukan karena kemasan atau branding semata, tetapi karena proses panennya yang sangat selektif dan terbatas, serta kandungan nutrisinya yang luar biasa.
                SOEAT - Pernah dengar anekdot "ada harga ada rupa"? Rupanya, anekdot ini juga berlaku pada teh putih, sebagai simbol dari kesabaran, ketelitian, dan penghormatan terhadap alam.
Di dunia teh yang dipenuhi aroma tajam dan rasa pekat, teh putih hadir sebagai "bisikan lembut" yang mengajak kita untuk berhenti sejenak dan merasakan keheningan. Namun, kelembutan itu datang dengan harga. Secara harfiah.
Ya, teh putih dikenal sebagai salah satu jenis teh paling mahal di dunia. Bukan karena kemasan atau branding semata, tetapi karena proses panennya yang sangat selektif dan terbatas, serta kandungan nutrisinya yang luar biasa tinggi.
Sebagai ilustrasi, harga teh putih jenis Silver Needle lokal (grade tertinggi), dibanderol seharga Rp700 ribuan hingga Rp3,1 juga per kg. Varian ini diproduksi di Ciwidey, Gamboeng, dan Bogor.
Yang tertinggi sejauh ini adalah White Peony (Bai Mu Dan) organik. Harganya bisa mencapai belasan juta rupiah per kilogram. Harga-harga tersebut dapat berubah tergantung musim panen, metode pengolahan, dan ketersediaan stok.
Apa persisnya yang membuat teh putih begitu diburu walau dengan harga tinggi?
Panen Sebelum Matahari Menyentuh Daun

Teh putih berasal dari tanaman Camellia sinensis, sama seperti teh hijau dan hitam. Namun, yang membedakannya adalah waktu dan cara pemetikan.
Daun teh putih dipetik saat masih berupa kuncup yang belum mekar, biasanya antara pukul 05.30 hingga 09.00 pagi. Waktunya tepat sebelum sinar matahari menyentuh permukaan daun.
Pemetikan dilakukan secara manual dan hanya oleh pemetik berpengalaman. Bahkan, pucuk teh tidak boleh disentuh langsung oleh tangan, melainkan menggunakan alat khusus.
Hal itu dilakukan agar tidak merusak bulu halus keperakan yang menyelimuti kuncup. Proses ini hanya bisa dilakukan beberapa hari dalam setahun, menjadikannya sangat terbatas dan eksklusif.
Minim Pengolahan, Maksimal Keaslian

Setelah dipetik, daun teh putih tidak mengalami fermentasi atau oksidasi seperti teh hitam atau oolong. Ia hanya melalui pelayuan alami dan pengeringan ringan, biasanya di bawah sinar matahari atau udara bersih. Tidak ada mesin, tidak ada pemanasan intensif.
Hasilnya adalah teh yang mempertahankan struktur polifenol dan flavonoid secara utuh, menjadikannya salah satu teh dengan kandungan antioksidan tertinggi. Karena prosesnya yang minim, teh putih memiliki rasa yang sangat lembut, aroma floral alami, dan warna seduhan yang bening keemasan.
Mengapa Mahal? Ini Alasannya

Ada berbagai faktor yang menyebabkan harga teh putih begitu tinggi di pasaran. Salah satu yang paling menentukan, adalah panen yang sangat terbatas. Hanya pucuk termuda yang dipetik, dalam waktu singkat dan kondisi cuaca ideal.
Prosesnya juga dilakukan secara manual dan presisi tinggi. Proses pemetikannya tidak bisa dilakukan dengan mesin, membutuhkan tenaga kerja terlatih.
Teh putih juga minim pengolahan. Ini menjaga keaslian nutrisi, meski tapi tidak efisien secara produksi.
Kandungan antioksidan teh putih begitu tinggi. Kisarannya bahkan hingga 100 kali lebih kuat dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E.
Faktor eksklusivitas dan kelangkaan juga memiliki peranan penting. Hanya 1% dari total produksi teh dunia dialokasikan untuk teh putih.***