1. Home
  2. Resepedia

Pizza Sehat, Pilihan Topping dan Adonan Rendah Kalori

Dengan adonan rendah kalori dan topping yang cerdas, kita bisa menikmati kelezatan khas Italia ini tanpa rasa bersalah.

Pizza
Ilustrasi pizza yang bisa disantap oleh vegetarian. (Pixabay/zuzi99)

SOEAT - Siapa bilang pizza hanya cocok untuk cheat day? Di tengah tren hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya asupan gizi, pizza justru bisa menjadi bagian dari pola makan seimbang, asal tahu cara menyiasatinya.

Ada begitu variasi pizza dengan rasa nikmat. Nilai plusnya, kita bisa nikmati tanpa rasa bersalah. Kenapa? Karena selain kita bisa membuatnya sendiri, ada pula adonan pizza yang rendah kalori dan topping sehat yang tetap menggugah selera.

Tentu saja, pizza sehat bukan sekadar impian para pelaku diet. Ia adalah bukti bahwa makanan lezat dan bergizi bisa berjalan beriringan.

Rahasia Adonan Pizza Rendah Kalori

Pizza
Ilustrasi membuat pizza rumahan. (Pixabay/felix_w)

Adonan pizza tradisional biasanya menggunakan tepung terigu, ragi, dan minyak dalam jumlah cukup banyak. Tapi untuk versi sehat, kita bisa mencoba beberapa alternatif, seperti mencampurkan Greek yogurt dan tepung self-rising.

Caranya, campurkan 2/3 cangkir tepung self-rising dan 2/3 cangkir Greek yogurt rendah lemak. Uleni hingga kalis, lalu pipihkan dan panggang.

Hasilnya? Adonan tinggi protein, rendah kalori, dan tetap kenyal seperti pizza asli.

Ada pula variasi adonan kembang kol, yang cocok untuk diet rendah karbohidrat. Adonan ini dibuat dari kembang kol kukus, telur, dan keju parmesan. Teksturnya lebih lembut, tapi tetap bisa dipanggang hingga renyah.

Yang juga banyak disukai, yakni adonan pizza dari tepung gandum atau whole wheat. Adonan ini menggunakan tepung gandum utuh yang lebih tinggi serat. Rasanya lebih “nutty” dan cocok untuk topping sayuran atau ayam panggang.

Pilihan Topping Sehat yang Tetap Lezat

Pizza
Pizza arugula, jenis pizza yang topping utamanya adalah arugula, sayuran hijau yang memiliki rasa sedikit pedas dan pahit, memberikan sensasi segar dan berbeda pada pizza. (Pixabay/Hans)

Topping adalah kunci utama dalam menciptakan pizza sehat yang tetap menggoda. Beberapa kombinasi yang bisa dicoba yakni sayuran segar seperti paprika, jamur, bayam, tomat cherry, dan bawang bombay yang rendah kalori serta kaya vitamin dan serat. Paduan antara zucchini dan terong bisa menambah tekstur unik dan rasa gurih alami.

Jika ingin menambahkannya dengan protein hewani rendah lemak, pilih topping ayam panggang tanpa kulit, dada kalkun asap, atau tuna yang merupakan sumber protein yang baik tanpa lemak berlebih.

Telur juga bisa ditambahkan di tengah pizza untuk sensasi brunch-style. Gunakan mozzarella rendah lemak, feta, atau ricotta dalam jumlah sedang. Demi alasan kesehatan, hindari keju olahan tinggi sodium dan lemak jenuh.

Untuk sausnya, buat saus sendiri dari tomat segar, bawang putih, oregano, dan sedikit minyak zaitun. Hindari saus botolan yang mengandung gula tambahan dan pengawet.

Tips Tambahan agar Pizza Tetap Sehat

Pizza
Salah satu jenis pizza sehat yang bisa disantap vegetarian, dengan kandungan sayuran dan kalori yang lebih rendah. (Pixabay/Ponce_photography)

  • Panggang dengan suhu tinggi (220–250°C) agar pinggiran renyah tanpa perlu banyak minyak.

  • Gunakan loyang pizza berlubang agar panas merata dan dasar pizza tidak lembek.

  • Batasi keju dan daging olahan, fokus pada sayuran dan protein segar.

  • Potong kecil-kecil agar kamu bisa menikmati lebih banyak variasi tanpa berlebihan.***