- Home
- Resepedia
Rempah Khas Bumbu Mi Bangladesh: Bunga Lawang dan Kapulaga
Di balik viralitas mi Bangladesh, bunga lawang dan kapulaga adalah dua rempah yang diam-diam bekerja keras di balik layar menciptakan harmoni rasa.

SOEAT - Mi Bangladesh mungkin terdengar seperti hidangan dari Asia Selatan, namun popularitasnya justru meledak di Indonesia, terutama dari daerah Lhokseumawe dan Medan. Meski namanya mengacu pada negara Bangladesh, sajian ini adalah hasil kreativitas lokal yang memadukan mi instan atau mi telur dengan bumbu rempah yang medok, pedas, dan harum.
Di balik semangkuk mi Bangladesh yang tampak sederhana, tersimpan simfoni rasa yang dibangun dari rempah-rempah eksotis. Dua di antaranya, yakni bunga lawang dan kapulaga. Mereka bukan sekadar pelengkap, tapi aktor utama yang menjadikan mi Bangladesh begitu menggoda.
Yang membuatnya istimewa bukan hanya teknik memasaknya, tapi juga racikan bumbu yang kompleks. Dan, di sinilah bunga lawang serta kapulaga memainkan peran penting.
Bunga Lawang: Si Bintang Beraroma Manis
Bunga lawang, atau star anise, adalah rempah berbentuk bintang berwarna cokelat tua yang berasal dari pohon Illicium verum. Rempah ini memiliki aroma manis yang khas, mirip adas manis, dan sering digunakan dalam masakan Asia, terutama dalam hidangan berkuah atau berbumbu pekat.
Dalam mi Bangladesh, bunga lawang ditumis bersama bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, dan kemiri. Saat terkena panas, bunga lawang melepaskan minyak atsiri yang memberikan aroma hangat dan sedikit licorice.
Ia bukan hanya memperkaya rasa, tapi juga menambah kedalaman aroma yang membuat mi Bangladesh terasa “berkelas” meski berbahan dasar sederhana.
Kapulaga: Si Kecil Beraroma Tajam
Kapulaga, atau cardamom, adalah rempah berbentuk bulat kecil berwarna hijau atau cokelat, tergantung jenisnya. Dalam kuliner Asia Selatan dan Timur Tengah, kapulaga dikenal sebagai “ratu rempah” karena aromanya yang kompleks: hangat, tajam, dan sedikit citrusy.
Dalam bumbu mi Bangladesh, kapulaga biasanya digunakan bersama bunga lawang, cengkih, dan kayu manis. Ia memberikan sentuhan segar dan tajam yang menyeimbangkan rasa gurih dan pedas dari bumbu lainnya.
Kapulaga juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan dan mengurangi bau mulut.
Peran Keduanya dalam Mi Bangladesh
Mi Bangladesh bukan sekadar mi dengan bumbu pedas. Ia adalah sajian yang mengandalkan harmoni rempah. Bunga lawang memberikan aroma manis dan dalam, sementara kapulaga menambahkan dimensi segar dan tajam. Keduanya bekerja seperti duet vokal dalam lagu: saling melengkapi, saling mengangkat.
Dalam resep-resep populer, seperti yang dibagikan oleh berbagai food blogger dan kanal YouTube kuliner, bunga lawang dan kapulaga ditumis bersama bumbu halus hingga “pecah minyak”.
Ini merupakan tanda bahwa rempah telah mengeluarkan aroma maksimal. Setelah itu, bumbu ini dicampur dengan mi yang sudah direbus, ditambah telur, sawi, dan kadang suwiran ayam atau ebi.
Menariknya, penggunaan bunga lawang dan kapulaga dalam mi Bangladesh mencerminkan pengaruh budaya kuliner Asia Selatan yang kaya rempah. Meski mi ini bukan hidangan asli Bangladesh, penggunaan rempah-rempah seperti jintan, ketumbar, kayu manis, dan tentu saja bunga lawang serta kapulaga, menunjukkan bagaimana warisan rasa bisa melintasi batas geografis dan bertransformasi dalam bentuk baru.***