1. Home
  2. Resepedia

Resep Cirawang Khas Garut yang Bertahan dari Generasi ke Generasi

Dahulu, cirawang dikenal sebagai makanan rumahan yang dibuat dengan teknik sederhana, menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di daerah Garut.

Cirawang.
Cirawang, jajanan khas Garut yang merupakan kependekan dari aci urat bawang. (Instagram/@krenyes_ngenyoh)

SOEAT - Kuliner tradisional selalu memiliki daya tarik tersendiri, terutama ketika sebuah resep mampu bertahan dari generasi ke generasi tanpa kehilangan esensi kelezatannya. Salah satu makanan khas yang terus mempertahankan eksistensinya adalah cirawang, olahan berbasis tepung tapioka yang berasal dari Garut, Jawa Barat.

Dahulu, cirawang dikenal sebagai makanan rumahan yang dibuat dengan teknik sederhana, menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di daerah Garut. Seiring waktu, popularitasnya semakin meningkat, terutama setelah banyak pedagang kaki lima dan restoran mulai menyajikan cirawang dalam berbagai bentuk dan varian rasa.

Kini, cirawang tidak hanya menjadi bagian dari kuliner tradisional, tetapi juga telah beradaptasi dengan tren makanan modern. Ini menjadikannya sebagai salah satu jajanan yang digemari oleh berbagai kalangan.

Bahan dan Cara Membuat Cirawang Khas Garut

Resep Cirawang khas Garut memiliki beberapa variasi, tetapi secara umum, bahan-bahan yang digunakan tetap mempertahankan keaslian rasa dan tekstur yang khas. Berikut adalah bahan dan cara membuat cirawang yang telah bertahan dari generasi ke generasi:

Bahan-bahan:

  • 500 gram tepung tapioka (tepung aci)

  • 250 gram tepung terigu

  • 500 gram tetelan atau tulang rawan sapi

  • Daun bawang secukupnya, iris halus

  • 1 sendok teh garam

  • 1 sendok makan kaldu bubuk rasa sapi

  • ½ sendok teh merica bubuk

  • Secukupnya minyak bawang (bawang putih dihaluskan lalu ditumis)

  • Air panas secukupnya

Cara Membuat:

  1. Campurkan tepung tapioka dan tepung terigu dalam wadah besar.

  2. Tambahkan garam, kaldu bubuk, dan merica bubuk, lalu aduk rata.

  3. Masukkan tetelan atau tulang rawan sapi yang telah direbus hingga empuk, kemudian tambahkan daun bawang.

  4. Tuangkan air panas sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan kalis dan bisa dibentuk.

  5. Bentuk adonan menjadi bola-bola kecil atau sesuai selera.

  6. Rebus cirawang dalam air mendidih hingga mengapung, lalu angkat dan tiriskan.

  7. Sajikan dengan kuah kaldu hangat atau goreng hingga renyah untuk variasi rasa yang berbeda.

Mengapa Cirawang Bertahan dari Generasi ke Generasi?

Keberlanjutan Cirawang sebagai makanan khas Garut tidak lepas dari beberapa faktor utama. Yakni rasa yang autentik. Cirawang memiliki cita rasa khas yang berasal dari kombinasi tepung tapioka dan kaldu sapi, memberikan sensasi kenyal dan gurih yang unik.

Cirawang juga bertahan dari generasi ke generasi karena fleksibilitas dalam penyajiannya. Cirawang bisa dinikmati dalam bentuk kuah, gorengan, atau bahkan sebagai topping dalam hidangan lain seperti seblak.

Selain itu, cirawang juga menjadi warisan budaya. Banyak keluarga di Garut yang masih mempertahankan resep asli cirawang, menjadikannya sebagai bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tak hanya itu, cirawang juga terbuktu adaptif dengan tren kuliner. Hal itu bisa dibuktikan dengan cirawang yang kini hadir dalam berbagai varian rasa dan bentuk, mengikuti perkembangan selera masyarakat modern tanpa kehilangan identitasnya.

Dengan segala keunikan dan kelezatannya, cirawang tetap menjadi salah satu makanan khas Garut yang tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin berkembang. Ada pandangan lain?***