1. Home
  2. Resepedia

Tips Mengolah Nasi Uduk agar Tidak Mudah Basi dan Tetap Gurih

Setelah beberapa jam matang, ada kekhawatiran soal bagaimana jika nasi uduk menjadi hambar atau bahkan basi, sehingga tak lagi menggugah dikonsumsi.

Nasi uduk
Nasi uduk dengan lauk pendamping pecel lele. (Wikimedia Commons/Si Gam)

SOEAT - Nasi uduk yang bercita rasa gurih karena perpaduannya dengan santan dan berbagai rempah, seringkali mendapatkan tantangan dalam penyimpanannya. Setelah beberapa jam matang, ada kekhawatiran soal bagaimana jika nasi uduk menjadi hambar atau bahkan basi, sehingga tak lagi menggugah dikonsumsi.

Selain itu, ada beberapa kendala lain yang kerap menghampiri nasi uduk. Aromanya berubah, dan rasanya tak lagi menggoda. Padahal, nasi uduk yang baik seharusnya tetap gurih dan wangi meski disajikan beberapa jam setelah matang.

Lalu, apa rahasianya? Mari kita telusuri bersama.

Pilih Beras Berkualitas dan Cuci dengan Benar

Segalanya dimulai dari beras. Gunakan beras pera seperti pandan wangi atau rojolele yang tidak mudah lembek.

Cuci beras hingga airnya benar-benar bening untuk menghilangkan sisa pati yang bisa mempercepat fermentasi. Setelah dicuci, tiriskan selama 10–15 menit agar kadar airnya stabil sebelum dimasak.

Gunakan Santan Segar, Tapi Jangan Terlalu Kental

Santan
Ilustrasi kelapa, yang akan diolah menjadi santan untuk berbagai masakan nusantara. (Pixabay/Lebensmittelfotos)

Santan adalah kunci dari nasi uduk yang gurih dan creamy. Bak dua sisi mata uang, santan juga bisa menjadi penyebab utama nasi cepat basi.

Untuk itu, gunakan santan segar dari kelapa tua untuk rasa gurih yang alami. Namun, perhatikan takarannya.

Idealnya, komposisi santan 1:1 dengan air atau sedikit lebih encer. Santan yang terlalu kental bisa membuat nasi cepat berbau dan basi jika tidak segera dikonsumsi.

Tambahkan Rempah Penjaga Aroma dan Daya Tahan

Rempah seperti daun salam, serai, daun pandan, dan lengkuas bukan hanya memberi aroma khas, tapi juga membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa orang bahkan menambahkan cengkih atau kayu manis untuk efek antimikroba alami.

Jeruk nipis.
Jeruk nipis. (Pixabay/Conger Desingn)

Salah satu trik yang mulai populer adalah menambahkan sedikit air jeruk nipis ke dalam santan sebelum dimasak. Kandungan asamnya membantu menurunkan pH nasi, sehingga memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab basi.

Eits, tapi jangan terlalu banyak. Cukup tambahkan ½ sendok teh untuk 1 liter santan.

Gunakan Teknik Aron atau Kukus Bertahap

Daripada langsung memasak nasi dengan santan, gunakan metode aron. Masak beras dengan santan hingga setengah matang, lalu kukus hingga matang sempurna.

Teknik ini membuat nasi lebih pera, tidak lembek, dan lebih tahan lama. Jika menggunakan rice cooker, aduk nasi setelah tombol berpindah ke “warm” agar uap tersebar merata dan tidak mengendap di dasar.

Setelah matang, biarkan nasi uduk agak dingin sebelum ditutup rapat atau disimpan. Uap panas yang terperangkap bisa menciptakan kelembapan berlebih dan mempercepat pembusukan.

Gunakan wadah kedap udara dan simpan di suhu ruang maksimal 6 jam, atau di kulkas jika ingin disimpan lebih lama.***