- Home
- Resepedia
Cara Memilih Ikan Salmon Segar Berkualitas Tinggi: Kenali Ciri-ciri Salmon Terbaik di Pasar
Kesalahan dalam memilih bisa berujung pada rasa amis, tekstur lembek, bahkan risiko kontaminasi bakteri.
-400.jpg)
SOEAT - Salmon telah lama menjadi primadona di dunia kuliner. Kaya akan asam lemak omega-3, protein berkualitas tinggi, dan vitamin D, ikan ini bukan hanya lezat tapi juga menyehatkan.
Namun, semua manfaat itu bisa sirna jika salmon yang kita beli tidak segar. Kesalahan dalam memilih bisa berujung pada rasa amis, tekstur lembek, bahkan risiko kontaminasi bakteri.
Maka dari itu, mari kita pelajari cara mengenali salmon segar dan berkualitas tinggi—baik dalam bentuk utuh maupun fillet.
Warna Daging: Cerah, Merata, dan Alami
Warna daging salmon adalah indikator pertama yang bisa kita amati. Salmon segar memiliki warna oranye hingga merah muda cerah, tergantung jenisnya.
Misalnya, salmon sockeye cenderung merah terang, sedangkan Atlantic salmon lebih oranye pucat. Yang penting, warna harus merata dan alami: tidak kusam, tidak keabu-abuan, dan tidak terlalu mencolok seperti hasil pewarna buatan.
Jika melihat bercak gelap, garis putih yang terlalu mencolok, atau warna yang tidak merata, itu bisa jadi tanda bahwa salmon sudah lama disimpan atau kualitasnya menurun.
Aroma: Segar Seperti Laut, Bukan Amis Menyengat
Cium aroma salmon sebelum membeli. Salmon segar memiliki bau laut yang ringan dan menyenangkan: segar, asin lembut, dan tidak menusuk hidung.
Jika mencium bau amis tajam, asam, atau bahkan busuk, itu pertanda salmon sudah melewati masa segarnya. Aroma adalah indikator paling cepat dan akurat. Bahkan salmon beku pun seharusnya tidak berbau menyengat saat dicairkan.
Tekstur Daging: Kenyal, Elastis, dan Tidak Berlendir
Tekan perlahan permukaan daging salmon dengan jari. Salmon segar akan kembali ke bentuk semula: elastis dan kenyal.
Jika daging terasa lembek, meninggalkan bekas, atau terasa berlendir, itu tanda bahwa salmon sudah tidak segar.
Tekstur juga bisa menunjukkan apakah salmon ditangani dengan baik sejak ditangkap. Salmon berkualitas tinggi memiliki serat daging yang padat dan tidak mudah hancur saat dimasak.
Kulit dan Sisik: Mengilap dan Melekat Kuat
Jika membeli salmon utuh atau dengan kulit, perhatikan permukaannya. Kulit salmon segar tampak mengilap, tidak kusam, dan sisiknya masih melekat kuat. Kulit yang berlendir atau mulai terkelupas adalah tanda bahwa ikan sudah lama disimpan.
Mata ikan salmon segar tampak jernih, cembung, dan tidak keruh. Mata yang cekung atau berwarna abu-abu menunjukkan bahwa ikan sudah tidak segar.
Sementara itu, insang salmon segar berwarna merah cerah atau merah muda, tanpa bau menyengat.
Cairan di Sekitar Daging
Perhatikan apakah ada cairan di sekitar potongan salmon. Salmon segar tidak mengeluarkan cairan berlebihan. Jika ada, warnanya harus bening.
Cairan berwarna putih keruh atau keabu-abuan menandakan proses oksidasi atau pembusukan.
Label dan Penanganan
Jika membeli salmon dalam kemasan, periksa labelnya. Pilih salmon dengan label wild-caught (ditangkap liar) atau sustainably farmed (budidaya berkelanjutan).
Pastikan salmon disimpan di suhu dingin (di bawah 4°C) dan tidak terpapar suhu ruang terlalu lama. Salmon berkualitas tinggi biasanya disimpan di atas es atau dalam pendingin tertutup. Hindari salmon yang tampak terlalu lama dipajang atau tidak disimpan dengan benar.
Tips Menyimpan Salmon Setelah Dibeli
Setelah membeli, segera dinginkan salmon. Simpan salmon di lemari es jika akan dimasak dalam 1–2 hari.
Jika baru akan digunakan dalam jangka waktu lama, bekukan. Bungkus rapat dengan plastik atau aluminium foil, lalu simpan di freezer pada suhu -18°C.
Jangan lupa untuk menggunakan wadah tertutup. Hindari kontaminasi bau dari makanan lain.
Terakhir, jangan simpan di suhu ruang. Salmon sangat sensitif terhadap suhu tinggi dan cepat rusak jika tidak segera didinginkan.***