- Home
- Resepedia
Cara Mengolah Matcha yang Benar agar Tidak Pahit
Matcha yang baik seharusnya terasa lembut, sedikit manis alami, dengan aroma segar seperti rumput yang baru dipotong. Ia bukan hanya minuman, tapi pengalaman.

SOEAT - Matcha, si bubuk hijau dari Jepang yang kini mendunia, sering kali disalahpahami. Banyak orang mencicipinya sekali, lalu buru-buru menyimpulkan: "Ah, terlalu pahit".
Padahal, rasa pahit itu bukan ciri khas matcha yang sesungguhnya. Melainkan, hasil dari cara penyajian yang kurang tepat.
Matcha yang baik seharusnya terasa lembut, sedikit manis alami, dengan aroma segar seperti rumput yang baru dipotong. Ia bukan hanya minuman, tapi juga pengalaman. Mulai dari memilih bubuk yang tepat, memanaskan air dengan sabar, hingga mengaduknya dengan gerakan yang penuh perhatian.
Pilih Matcha Grade Ceremonial, Bukan Culinary
Langkah pertama yang sering diabaikan adalah memilih jenis matcha yang sesuai. Matcha terbagi menjadi dua kategori utama: ceremonial grade dan culinary grade.
Ceremonial grade adalah kualitas tertinggi, dibuat dari daun teh muda yang ditanam di bawah naungan, menghasilkan rasa umami yang lembut dan warna hijau cerah. Jenis ini cocok untuk diseduh langsung.
Sebaliknya, culinary grade lebih cocok untuk campuran makanan atau minuman seperti kue, es krim, atau latte. Rasanya lebih pahit dan warnanya cenderung kusam.
Jadi, jika ingin menikmati matcha murni tanpa rasa pahit, pastikan memilih ceremonial grade.
Gunakan Air Hangat, Bukan Air Mendidih
Kesalahan paling umum saat menyeduh matcha adalah menggunakan air mendidih. Suhu air yang terlalu panas akan “membakar” bubuk matcha, merusak senyawa L-theanine, dan menghasilkan rasa pahit yang tajam.
Suhu ideal untuk menyeduh matcha adalah 70–80°C. Jika tidak punya termometer, cukup diamkan air mendidih selama 5 menit sebelum digunakan.
Air hangat akan membantu melarutkan matcha dengan lembut, menjaga aroma dan rasa umami-nya tetap utuh.
Ayak Bubuk Matcha Sebelum Diseduh
Matcha mudah menggumpal karena teksturnya yang sangat halus. Mengayaknya sebelum diseduh akan membuat hasil akhir lebih lembut dan bebas dari butiran kasar.
Gunakan saringan kecil dan sendok kayu atau spatula untuk mendorong bubuk melalui saringan ke dalam mangkuk. Langkah ini juga membantu proses whisking menjadi lebih efektif, menghasilkan busa halus yang menjadi ciri khas matcha ceremonial.
Gunakan Chasen dan Teknik Whisking yang Benar
Untuk menciptakan tekstur creamy dan busa halus, gunakan chasen -pengocok bambu tradisional Jepang. Aduk matcha dengan gerakan cepat berbentuk huruf “M” atau “W”, bukan memutar seperti mengaduk kopi.
Gerakan ini menciptakan aerasi yang sempurna dan membantu mengeluarkan aroma alami matcha. Jika belum punya chasen, kita bisa menggunakan milk frother sebagai alternatif, meski hasilnya mungkin tidak sehalus teknik tradisional.
Takaran yang Tepat: Sedikit Tapi Bermakna
Untuk satu porsi matcha, gunakan sekitar 1–2 gram bubuk matcha (sekitar ½ sendok teh) dan 60–70 ml air hangat. Terlalu banyak bubuk akan membuat rasa terlalu pekat dan pahit.
Sebaliknya, jika terlalu sedikit, rasanya akan hambar. Temukan keseimbangan yang pas sesuai selera.***