1. Home
  2. Resepedia

Tips Memilih Mi Basah untuk Mi Ayam Agar Tidak Mudah Patah dan Lebih Kenyal

Dalam dunia kuliner, mi bukan sekadar pengisi mangkuk, ia adalah fondasi rasa dan tekstur.

Mi ayam
Mi ayam jamur. (Wikimedia Commons/Midori)

SOEAT - Kita mungkin pernah menyantap semangkuk mi ayam yang tampak menggoda, tapi saat diseruput, mi-nya malah patah-patah, lembek, atau bahkan terasa hambar. Padahal, topping ayamnya sudah mantap, kuahnya gurih, dan sambalnya pedas pas.

Sayangnya, semua itu bisa runtuh hanya karena satu elemen: mi yang tidak tepat. Dalam dunia kuliner, mi bukan sekadar pengisi mangkuk, ia adalah fondasi rasa dan tekstur.

Terutama untuk mi ayam, jenis mi yang digunakan akan sangat menentukan apakah sajian ini akan dikenang atau dilupakan. Maka dari itu, memilih mi basah yang tepat adalah langkah awal menuju semangkuk mi ayam yang sempurna.

Pilih Mi Basah dengan Kandungan Gluten Tinggi

Mi yang kenyal dan tidak mudah patah biasanya dibuat dari tepung terigu protein tinggi. Kandungan gluten yang tinggi membantu membentuk struktur mi yang elastis dan kuat.

Gluten inilah yang membuat mi bisa digulung, ditarik, dan direbus tanpa hancur. Saat membeli mi basah, pastikan kita memilih produk yang mencantumkan bahan dasar tepung protein tinggi atau mi telur segar yang dibuat dari campuran tepung dan telur.

Perhatikan Warna dan Aroma

Mi ayam
Mi ayam Mas Yanto di Jln. Kemuning, Kota Bandung. (Soeat/Nday)

Mi basah yang baik biasanya berwarna kuning cerah alami, bukan pucat atau terlalu putih. Warna ini menandakan penggunaan telur dan kualitas tepung yang baik.

Hindari mi yang berbau asam, apek, atau menyengat karena bisa jadi sudah melewati masa simpannya. Mi segar seharusnya memiliki aroma netral atau sedikit aroma tepung dan telur.

Cek Tekstur dan Kekenyalan Saat Dipegang

Sentuh mi sebelum membeli. Mi yang bagus terasa lentur, tidak lengket satu sama lain, dan tidak mudah putus saat ditarik perlahan.

Jika mi terasa terlalu lembek atau justru kaku dan rapuh, kemungkinan besar kualitasnya sudah menurun. Mi yang terlalu lembek akan mudah hancur saat direbus, sedangkan yang terlalu kaku bisa sulit matang merata.

Hindari Mi yang Terlalu Banyak Taburan Tepung

Mi basah biasanya ditaburi sedikit tepung untuk mencegah lengket. Namun, jika terlalu banyak, bisa jadi itu cara pedagang menyamarkan mi yang sudah agak lembap atau hampir basi.

Mi yang terlalu bertepung juga bisa membuat kuah menjadi keruh dan rasa mi menjadi hambar. Mi basah juga tidak mengandung pengawet, jadi umur simpannya pendek.

Biasanya, usianya hanya 2–3 hari di suhu ruang. Pastikan kita membeli mi yang baru diproduksi dan segera digunakan.

Jika ingin menyimpannya, letakkan di kulkas dalam wadah tertutup rapat dan gunakan dalam 1–2 hari. Jangan lupa, mi basah sebaiknya tidak dibekukan karena bisa merusak teksturnya.

Rebus dengan Teknik yang Tepat

Setelah memilih mi yang tepat, jangan sampai salah saat merebus. Gunakan air mendidih yang cukup banyak, rebus mi selama 1–2 menit saja, lalu tiriskan dan bilas dengan air dingin untuk menghentikan proses masak.

Tambahkan sedikit minyak sayur agar mi tidak saling menempel dan tetap licin saat disajikan.***