1. Home
  2. Resepedia

Tips Membuat Minyak Ayam Sendiri agar Mi Ayam Lebih Wangi

Minyak ayam bukan sekadar pelumas mi, melainkan pengantar rasa, penjaga aroma, dan rahasia di balik kelezatan mi ayam ala gerobakan yang selalu bikin rindu.

Mi ayam
Mi ayam. (Wikimedia Commons/Midori)

SOEAT - Pernahkah menyantap mi ayam yang tampilannya menggoda, topping yang melimpah, tapi rasanya terasa datar? Bisa jadi bukan karena kurang garam atau kuahnya yang hambar, melainkan karena satu elemen penting yang sering luput dari perhatian: minyak ayam.

Ya, minyak ayam bukan sekadar pelumas mi. Ia adalah pengantar rasa, penjaga aroma, dan rahasia di balik kelezatan mi ayam ala gerobakan yang selalu bikin rindu.

Minyak ayam yang baik akan menyatu dengan mi, menyelimuti setiap helai dengan keharuman bawang dan gurihnya lemak ayam. Ia bukan hanya membuat mi lebih licin dan mudah disantap, tapi juga memperkaya rasa secara keseluruhan.

Kita juga bisa membuatnya sendiri di rumah, dengan bahan sederhana, teknik yang tepat, dan sedikit kesabaran. Berikut ini adalah panduan lengkap membuat minyak ayam yang harum, gurih, dan tahan lama.

Pilih Kulit dan Lemak Ayam yang Berkualitas

Langkah pertama yang tak boleh disepelekan adalah memilih bahan utama: kulit dan lemak ayam. Gunakan kulit dari bagian paha, leher, atau punggung yang masih segar dan bersih.

Kulit yang mengandung banyak lemak akan menghasilkan minyak yang lebih banyak dan gurih. Cuci bersih, beri perasan jeruk nipis atau cuka untuk menghilangkan bau amis, lalu tiriskan.

Jika punya stok lemak ayam dari potongan daging sebelumnya, jangan dibuang. Justru itu bisa jadi tambahan yang memperkaya rasa minyak yang kita buat.

Gunakan Minyak Goreng Baru dan Netral

Minyak goreng.
Ilustrasi minyak untuk menggoreng. (Pixabay/Congerdesign)

Minyak goreng yang sudah pernah dipakai bisa membawa aroma dan rasa sisa masakan sebelumnya. Untuk hasil terbaik, gunakan minyak goreng baru yang netral seperti minyak kelapa sawit, kanola, atau minyak jagung.

Hindari minyak zaitun atau minyak wijen karena aromanya bisa menutupi karakter khas minyak ayam.

Tambahkan Bumbu Aromatik yang Tepat

Inilah bagian yang membuat minyak ayam “naik kelas”. Tambahkan bumbu-bumbu aromatik seperti bawang putih cincang (wajib!), jahe geprek, ketumbar butiran untuk aroma khas, juga serai dan daun jeruk (opsional, tapi menambah kompleksitas).

Jangan lupakan kunyit dan lengkuas, jika ingin warna dan aroma lebih dalam. Tumis bumbu terlebih dahulu dengan sedikit minyak hingga harum, baru masukkan kulit dan lemak ayam. Ini akan membantu mengeluarkan aroma maksimal tanpa membuat bumbu gosong.

Masak dengan Api Kecil dan Sabar

Panaskan wajan, masukkan kulit ayam dan bumbu, lalu masak dengan api kecil. Biarkan lemak keluar perlahan dan kulit menjadi garing keemasan.

Proses ini bisa memakan waktu 20–30 menit, tergantung jumlah bahan. Aduk sesekali agar tidak gosong, dan nikmati aroma yang mulai memenuhi dapur, karena itulah tanda bahwa minyak ayam hampir jadi.

Saring dan Simpan dengan Benar

Setelah minyak matang, matikan api dan biarkan dingin sejenak. Saring menggunakan kain bersih atau saringan halus untuk memisahkan ampas dan bumbu.

Simpan dalam botol kaca bersih dan kering. Minyak ayam bisa bertahan hingga 2 minggu di suhu ruang, atau hingga 1 bulan jika disimpan di kulkas dalam wadah kedap udara.

Minyak ayam ini bukan hanya untuk mi ayam. Kita bisa menggunakannya untuk menumis sayur, membuat nasi goreng, atau bahkan sebagai dasar sup.

Satu sendok makan minyak ayam bisa mengubah masakan sederhana menjadi hidangan yang menggoda.***